Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BPJPH tegaskan kuliner halal representasikan budaya bangsa
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 20:01:18【Sehat】435 orang sudah membaca
PerkenalanLogo halal terpasang di pintu salah satu warung makan di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (8/10/2025

Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Utama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Muhammad Aqil Irham menegaskan bahwa kuliner halal ngak hanya mencerminkan wujud kepatuhan terhadap regulasi Jaminan Produk Halal (JPH), tapi juga merepresentasikan kekuatan budaya bangsa Indonesia.
“Kuliner halal adalah representasi dua hal. Pertama, kepatuhan atas kewajiban sertifikasi halal sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Jaminan Produk Halal. Kedua, sebagai wujud kekuatan budaya,” kata Aqil Irham dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
“Kita memiliki warisan kuliner yang kaya, dan jika diolah dengan prinsip jaminan produk halal, maka kuliner tersebut menjadi simbol kualitas, integritas, serta identitas bangsa di mata dunia,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Aqil Irham menyebutkan, sektor kuliner halal memegang peran strategis dalam penguatan ekosistem halal nasional, karena bersentuhan langsung dengan masyarakat luas.
Baca juga: Riset IHATEC: Kehalalan produk jadi pertimbangan utama konsumen
Kehalalan produk makanan dan minuman, lanjut dia, bukan sekadar label formalitas pada produk, melainkan sebagai bentuk jaminan kualitas, bagian dari perlindungan konsumen, bahkan menjadi motor penggerak untuk meningkatkan daya saing produk nasional.
“Semakin luas kesadaran pelaku usaha dan masyarakat akan pentingnya sertifikat halal, maka semakin kuat pula posisi Indonesia dalam rantai nilai halal global," ujar dia menambahkan.
Selain itu, Aqil Irham menjelaskan penguatan sektor kuliner halal merupakan bagian penting dari percepatan implementasi wajib halal tahap kedua pada Oktober 2026, sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal serta Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Bidang JPH.
“Dan dengan adanya implementasi Wajib Halal Oktober 2026, maka halal harus menjadi karakter dan budaya produksi bangsa,” kata dia.
Suka(65978)
Artikel Terkait
- Wagub: Sudah terbangun 2.600 SPPG di Jabar, capai 55 persen target
- TikTok Food Fest 2025 Gaet Ribuan Pengunjung, Dorong UMKM dan Promosi Kuliner Nusantara
- BGN: 10 bulan berjalan, MBG telah serap ratusan ribu tenaga kerja
- Ombudsman temukan tabung elpiji Malaysia di dapur SPPG Tarakan
- Unhas budidaya jamur tiram di Kampung Rimba
- PBB: Bantuan Gaza terhambat karena penutupan perbatasan
- Ditjenpas pastikan Lapas Gunung Sitoli telah kondusif pascaricuh
- Jenama perawatan kulit Bali berkomitmen kurangi limbah plastik
- BGN: Keamanan pangan jadi kunci sukses Program Makan Bergizi Gratis
- Mangut, kuliner tradisional dari pesisir Jawa
Resep Populer
Rekomendasi

Apindo soroti sektor riil dalam negeri yang masih belum optimal

Kementerian UMKM sebut realisasi KUR sektor produksi capai 70 persen

Dinkes: Waspada ISPA, kembali pakai masker dan jaga jarak

BPKP Kalbar awasi kualitas gizi dan akuntabilitas program MBG

Prabowo: Dari 1,4 miliar porsi, MBG sukses 99,99 persen tanpa keracunan

Ombudsman RI ungkap temuan pelaksanaan Program MBG di Ambon

Istana suguhkan Soto Banjar hingga mangut gindara untuk Presiden Afsel

SPPG Polri di Palmerah siap beroperasi